Twitter

Ini Dia Gangguan Kesehatan Penanda Stres

Posted by rifal - -

image

DALAM kehidupan sehari-hari, manusia senantiasa dihadapkan pada segala macam aktivitas. Problem tidak hanya muncul dari lingkungan sekitar, namun kadangkala juga timbul dari keluarga yang tidak kondusif. Tidak jarang, masalah yang satu belum selesai, masalah lain telah datang. Ini membuat seseorang rentan terkena stres.
Selama ini, pada umumnya stres dianggap lebih mempengaruhi manusia secara psikologis. Namun sebenarnya, jika seseorang terdampak stres, terutama dalam rentang waktu cukup lama, juga akan mempengaruhi kesehatan fisiknya.
Belakangan, para ahli kesehatan menemukan fakta bahwa kondisi kejiwaan seseorang mempengaruhi kesehatan tubuhnya. Seseorang yang mengalami stres dan depresi secara berkelanjutan, ternyata akan mengalami beberapa gejala akibat tekanan tersebut.
Sayangnya, kondisi fisik yang menurun, seringkali tidak diketahui sebagai akibat stres. Hal ini tentu saja dapat dimaklumi karena beberapa gejala seringkali dianggap sebagai penyakit yang normal dan mudah diobati.
Berikut adalah beberapa gejala penyakit yang timbul akibat stres:
Sakit kepala dan migrain
Todd Schwedt MD, seorang praktisi kesehatan yang juga Direktur Pusat Sakit Kepala di Washington University, mengemukakan bahwa stres berkepanjangangan menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Lalu kemudian muncul gejala sakit kepala yang disertai dengan efek migrain atau sakit kepala sebelah.
Risiko diabetes meningkat
Ketika seseorang terkena stres, ia cenderung memiliki nafsu makan pada jenis makanan manis. University of Pennsylvania menemukan fakta bahwa seorang wanita yang mengkonsumsi lebih banyak coklat bukan disebabkan meningkatnya hormon progesteron saat menstruasi, melainkan karena stres.
Selain itu, ketika stres melanda, terjadi peningkatan hormon adrenalin dan kortisol yang memicu hati untuk menghasilkan lebih banyak glukosa dalam darah sebagai energi. Ini sangat berbahaya karena peningkatan kadar glukosa bisa memperbesar risiko terkena diabetes tipe 2.
Nyeri di sekitar mulut
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa stres meningkatkan risiko penyakit periodontal (gigi dan mulut) pada seseorang. Stres memicu rahang bagian atas dan bawah saling menekan satu sama lain. Ini menyebabkan tekanan yang cukup besar di bagian pelipis.
Karena itu, jika Anda merasa sakit di bagian mulut saat bangun tidur, ini merupakan tanda Anda terkena stres. Sebagai tambahan, ketika stres terjadi, tubuh manusia memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang turut melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini kemudian memudahkan infeksi bakteri ke dalam gusi. Akibatnya, gusi seseorang yang sedang dalam keadaan stres akan mengalami pendarahan.
Gangguan syaraf
Ketika seseorang stres, otak memicu kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan kortisol dalam jumlah cukup banyak. Tingginya hormon tersebut dapat mengganggu ingatan dan berisiko depresi. Produksi yang berlebihan dari kedua bahan kimia tersebut menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang bisa mengakibatkan kram, terutama pada wanita. Saat stres, risiko mengalami kram 2 kali lebih besar karena aktivitas syaraf simpatis lebih tinggi.
Memperparah alergi
Penelitian di Ohio University mengungkapkan bahwa tingginya produksi hormon ketika seseorang terkena stres memicu tubuh memproduksi protein Imunoglobulin E yang memperbesar reaksi alergi
Peradangan dan jerawat
Gil Yosipovitch, MD, seorang dermatologis dari Wake Forest University menyatakan bahwa risiko inflamasi meningkat ketika seseorang mengalami stres. Inflamasi atau peradangan pada kulit, terutama kulit wajah mengakibatkan munculnya jerawat yang lebih banyak dari biasanya.
Gangguan kulit lain yang muncul akibat stres yaitu timbulnya sensasi gatal pada kulit. Gejala ini diakibatkan aktifnya sejumlah serabut syaraf yang memicu sensasi gatal ketika seseorang mengalami stres.
Rasa sakit di perut
Meskipun masih belum ditemukan sebab pastinya, stres juga mengakibatkan rasa sakit pada perut meningkat. Sebuah teori menyebutkan bahwa jaringan syaraf di otak yang bereaksi terhadap stres memberikan respon tertentu pada syaraf di usus dan kemudian dirasakan sebagai rasa mulas pada perut.

Leave a Reply